Minggu, 05 Agustus 2012
WISATA SPIRITUAL: Digarap 10% Biro Perjalanan
DENPASAR–Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali memperkirakan sekitar 10% agen perjalananan menggarap paket wisata spiritual.
Bagus Sudibya, Wakil Ketua Asita Bidang Pemasaran, Humas dan Litbang, mengatakan Bali cepat menjadi populer sebagai tujuan wisata rohani dibuktikan dengan permintaan jadwal dari kelompok wisatawan asing kepada biro atau agen perjalanan.
“Sebagian besar kelompok berasal dari Eropa, Amerika Serikat, Jepang dan Eropa. Mereka biasanya secara teratur melakukan aktivitas seperti yoga atau meditasi,” katanya kepada Bisnis, Rabu (1/8).
Asosiasi ini memperkirakan persentase wisatawan mancanegara yang datang ke Bali untuk menikmati wisata spiritual sekitar 5% dan dalam sebulan beberapa agen perjalanan bisa menangani tiga atau empat kelompok 10 hingga 15 orang. “Jumlahnya menunjukkan tren kenaikan,” ujarnya.
“Ini menunjukkan bahwa wisata spiritual di Bali sangat berpotensi untuk dikembangkan di Bali, dan bisa berkontribusi untuk memperbaiki kondisi di Bali sebagai jenis wisata yang lebih berkualitas dibandingkan pariwisata massal,” jelasnya.
Menurut Sudibya, agen perjalanan juga telah lebih intens menawarkan paket wisata rohani, tanpa menunggu permintaan. Pasar telah merespon positif karena semakin banyak orang mencari dan menemukan kedamaian batin, kebahagiaan melalui meditasi di tengah masalah yang ada dalam hidup mereka.
“Wisatawan yang mencari paket wisata rohani biasanya mencari yang tenang, tempat-tempat terpencil untuk melakukan yoga atau meditasi. Kami juga akan merekomendasikan beberapa tempat, tetapi mereka juga dapat menentukan tempat yang ingin mereka kunjungi dan kita dapat memfasilitasi mereka.”
Tempat-tempat seperti Kintamani, Pura Besakih dan Pucak Mangu Pura di Pelaga adalah salah tempat favorit mereka. Ada juga beberapa wisatawan yang meminta kunjungan malam hari ke Pura Tanah Lot karena lebih tenang jika dibandingkan dengan pengunjung pagi hingga sore.
“Kami mengatur paket-paket sesuai dengan kebiasaan mereka sehari-hari, seperti makan hanya makanan organik karena kebanyakan dari mereka adalah vegetarian,” katanya.
Dia menambahkan kelompok-kelompok seperti itu sering melakukan yoga atau meditasi di pagi hari sebelum sarapan, serta di sore hari. Kelompok tersebut juga mengadakan diskusi, mengundang orang dengan latar belakang spiritual untuk berbicara dengan mereka.
Sementara itu, salah satu hotel di bilangan Sanur memiliki fasilitas yoga yang cukup diminati oleh para wisatawan mancanegara.
E-Commerce Executive Hotel Puri Santrian Sanur Anton Sitepu mengatakan wisata spiritual dengan yoga cukup diminati oleh para tamu hotel yang menginap dan kebanyakan merupakan wisatawan mancanegara.
“Kita melakukan promosi kelas yoga melalui website dan video presentasi yang ditayangkan pada saat afternoon tea. Kelas yoga di hotel ini cukup diminati dan efektif dengan kapasitas 10 orang di pagi dan sore hari senin hingga jumat,” ujarnya.
Anton menjelaskan kebanyakan yang mengikuti kelas yoga adalah tamu dari negara Amerika, Eropa, Jepang dan Australia. Tamu hotel bisa mengikuti kelas yoga secara gratis sesuai dengan jam yang sudah ditentukan dan dilaksanakan di pinggir pantai.
“Tidak menutup kemungkinan jika tamu dari luar ingin mengikuti kelas yoga, mereka bisa menentukan jamnya dengan membayar Rp200.000.” (redaksi.dps@bisnis.co.id/k2)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar